Award Pasopati - Award perayu backlink



Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan kabar menarik dari salah seorang kawan blogger terbaik yang saya miliki, mba Dhila aka Fhadilatul Muharram, katanya saya mendapat award dari beliau. Senangnya... tanpa bertele-tele langsung di cek ke TeKaPe. Ternyata award tersebut bernama Pasopati Award. Sebelumnya ketika sedang jalan-jalan sudah melihat award seperti ini. Menurut saya syarat-syaratnya seperti MLM, makannya saya pernah menyebut Award MLM untuk award yang satu ini.


Bagi kawan yang menerima award ini, DIHARUSKAN untuk membagikan kembali Award ini kepada 10 (sepuluh) orang temannya. Dan selanjutnya sahabat harus meletakkan link-link berikut ini di blog atau artikel sahabat dan langsung mengunjungi semuanya (yang 10 orang dibawah ini):

1. Babeh
2. Babesajabu
3. Dinoyudha
4. Abdul Cholik
5. Kolojengking
6. Perigitua
7. Diah Pramesti
8. Finda
9. Fadhilatul Muharram
10.Muam


Aturan mainnya bagaimana ya?

Menurut si pemberi award cara mainnya seperti ini:


1.Hapus Peserta Nomor 1 Dari Daftar Di Atas

2.Masukkan Link Anda Di Posisi Ke-10

3.Semua peserta naik 1 level


4.Yang tadi nomor 2 jadi nomor 1, nomor 3 jadi 2, dst.


Harap diingat, para sahabat semua harus fair dalam menjalankannya. Jika setiap penerima award mampu memberikan lagi award ini kepada 5 orang saja dan mereka semua mengerjakannya dengan baik, maka jumlah backlink yang akan didapat sbb:

Ketika anda pada posisi 10, jumlah backlink = 1

Posisi 9, jumlah backlink = 5


Posisi 8, jumlah backlink = 25


Posisi 7, jumlah backlink = 125


Posisi 6, jumlah backlink = 625


Posisi 5, jumlah backlink = 3,125


Posisi 4, jumlah backlink = 15,625


Posisi 3, jumlah backlink = 78,125


Posisi 2, jumlah backlink = 390,625


Posisi 1, jumlah backlink = 1,953,125


Dan semuanya menggunakan kata kunci yang anda inginkan. Dari sisi SEO anda sudah mendapatkan 1,953,125 backlink dan efek sampingnya jika pengunjung web para downline anda mengklik link itu, anda juga mendapatkan traffic tambahan.


Nah, betul kan, award ini seperti proses dalam MLM. Selanjutnya saya memiliki kewajiban untuk meneruskan award ini. Kawan-kawan yang saya berikan award ini adalah:

1. Shavaat
2. Dyan
3. Ersa
4. Oca
5. Neng_nong
6. Gerrilya
7. Mas Jagat
8. Sekartaji
9. Vina Ayuningtyas
10.Agung Kris

Buat kawan-kawan yang sudah menerima award ini, diharapkan untuk menjalankan amanahnya...
selamat menjalankan tugas kawan...
Selengkapnya...

Cerita saat Ramadhan


Sumber gambar: styleislam dengan beberapa perubahan

Kawan, Alhamdulillah, doa kita pada saat Lebaran tahun kemarin dikabulkan. Kita meminta agar bisa dipertemukan kembali dengan Bulan Ramadhan. Dan Ramadhan pun tiba... Kali ini kita diberi kesempatan kembali untuk merasakan bulan tersebut. Mengisi bulan tersebut dengan sebaik-baiknya, mungkin bisa lebih baik dari Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Semoga saja Sang Maha Kuasa masih mau memberikan amnesti untuk kita. Semoga saja...

Kawan, entah kenapa pada Ramadhan kali ini aku merasa beda. Bukan beda karena diriku yang berubah, tetapi ada suasana yang tidak sama dengan Ramadhan sebelumnya. Memang Ramadhan kali ini aku jauh dari keluarga, tetapi bukan hanya itu suasana yang kurasakan beda. Aku rasa aku sudah terbiasa dengan hal itu. Namun, ada banyak hal yang akan kurindukan dari Ramadhan-Ramadhan sebelumnya yang mungkin tak bisa ku dapatkan dalam Ramadhan kali ini.


Kawan, aku merindukan saat-saat sahur dahulu. Yah, meskipun dengan menu seadanya, aku hanya merindukan suasananya, kesederhanaannya. Cukup bagiku Indomie rebus atau sayuran serta lauk pauk sisa semalam yang dihangatkan. Namun bagiku, kehangatan saat-saat itu yang lebih nikmat.

Kawan, aku merindukan saat-saat berbuka dahulu. Menunggu adzan maghrib berkumandang di masjid, duduk bersila mengelilingi hidangan berbuka bersama yang lain. Saat adzan berseru, segera kami menyantap hidangan tersebut. Penarik becak, penjual roti, penjual siomay, pengusaha, pak RT, pak RW,ustadz, marbot masjid, pelajar, anak-anak, semuanya menikmati hidangan dari wadah yang sama tanpa ada pembeda. Semuanya setara.

Kawan, aku merindukan saat-saat menjelang tarawih dahulu. Berusaha datang lebih awal untuk menempati shaf terdepan karena mendapatkan tugas untuk menjadi bilal atau menjadi pembuka acara ceramah. Kata ustadz untuk memupuk rasa percaya diri. Tapi aku senang, berarti yang muda masih dipercaya, sebab katanya banyak yang belum mempercayai anak muda seperti kita kawan.

Kawan, aku merindukan saat-saat setelah tarawih dahulu. Setelah tarawih selesai tidak segera pulang tetapi berkumpul dengan kawan-kawan lainnya. Sekadar mengobrol atau saling tukar pengalaman. Setelah itu, duduk melingkar dan mulai membaca mushaf Al-Qur’an. Yah, lumayan..meski hanya satu atau dua halaman tetapi jika bersama-sama tak akan terasa. Tiba-tiba saja sudah berganti surat. Kemudian berebut hidangan kue sisa ta’jil tadi sore....

Nah kawan, itu hanyalah cerita dari Ramadhan-ramadhan lalu yang pernah ku alami. Entahlah, apakah pada Ramadhan kali ini aku bisa merasakan hal yang serupa. Tapi, mungkin saja aku punya pengalaman baru dalam Ramadhan kali ini. Iya, kan hidup itu harus dinamis, tidak boleh stagnan, begitu katanya.

Mungkin Ramadhan setiap tahunnya memiliki cerita tersendiri. Bagi setiap orang juga Ramadhan memiliki kesan yang unik. Maukah kawan-kawan berbagi cerita denganku? Yah, meski hanya sebagai pelepas rindu...

Selengkapnya...

Hari Kemerdekaan

17 Agustus tahun 45
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka, nusa dan bangsa
Hari lahirnya Rakyat Indonesia
Merdeka...

Sepenggal lagu yang diciptakan oleh H. Mutahar tersebut merupakan lagu yang sering dinyanyikan oleh warga negeri ini di Bulan Agustus. 64 tahun yang lalu, tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta memproklamirkan kemerdekaan negeri ini. Sebuah kebebasan untuk mengatur bangsanya sendiri tanpa campur tangan bangsa lain yang telah dicita-citakan sejak lama. Selanjutnya, tanggal tersebut dijadikan sebuah momen untuk merayakan hari kelahiran sebuah bangsa. Hari kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Lalu apa maksud dari perayaan tersebut? Apakah hanya sekadar ritualitas setiap tahunnya yang hanya diisi dengan upacara pengibaran bendera kemudian dilanjutkan dengan berbagai perlombaan atau tasyakuran?



Maksud dari adanya peringatan tersebut selayaknya merupakan penghargaan bagi para pahlawan atas jasanya yang telah membawa bangsa ini pada sebuah kemerdekaan. Penghargaannya berupa Upacara pengibaran Sang Saka Merah Putih yang setidaknya menjadi alat untuk mengingatkan kita akan jiwa nasionalisme yang harus terpatri dalam sanubari. Sedangkan perlombaan-perlombaan dimaksudkan untuk mengingatkan kita akan semangat perjuangan dalam meraih sebuah kemerdekaan.

Lalu apakah kita sekarang benar-benar merdeka?

Untuk sebuah negara, merdeka yang dimaksud mungkin telah tercapai. Namun dalam realitanya, kemerdekaan yang belum tercapai di beberapa sisi kehidupan. Seperti dalam kasus Ibu Prita Mulyasari, kasus tersebut merupakan contoh dimana kemerdekaan dalam berpendapat masih terkekang. Kemerdekaan masih bisa “dibeli” oleh pihak-pihak yang memiliki kekuasaan. Dalam beberapa hal, masih banyak pihak yang mengakui dirinya paling benar kemudian memvonis yang lain salah. Apakah itu disebut kemerdekaan?

Ketika suara-suara kebenaran masih terbungkam oleh sokongan materi apakah itu masih layak dinamakan kemerdekaan? Jika untuk berpendapat saja bangsa kita masih belum merdeka, lantas apa makna tanggal 17 Agustus bagi kita? Sebagai hari kemerdekaan atau hanya hari kelahiran sebuah bangsa?


Catatan ini hanya opini dari penulis yang masih berharap adanya kemerdekaan dalam mengungkapkan pendapat.




Selengkapnya...

Belum (mau) mati

Beberapa waktu yang lalu saya iseng-iseng mendesain sebuah kaus untuk diikutsertakan dalam Lomba Desain Kaos yang diadakan Kementerian Desain Republik Indonesia. Ternyata, beberapa hari kemudian ketika saya jalan-jalan ke blog tersebut desain kaos saya sudah terpasang. Wah..senangnya. Desain yang saya kirim adalah seperti ini:


Kawan-kawan, tolong dukung saya atau lebih tepatnya desain saya. Untuk mem-vote, kawan-kawan bisa klik link disini. Atas dukungan dan partisipasinya, saya ucapkan banyak terima kasih. Nantikan pula desain-desain selanjutnya...

Indonesia BERGERAK !
INDONESIA BELUM MAU MATI...

Selengkapnya...

Apakah sederhana itu adalah kenaifan?

Alhamdulillah, blog ini bisa kembali normal meskipun terdapat beberapa perubahan disana-sini. Terima kasih untuk teman-teman yang telah mendukung dan memotivasi agar blog ini tidak mati. Ternyata sebuah "kerusakan" bisa membuat sesuatu menjadi lebih baik dari sebelumnya yang padahal tak pernah terpikirkan. Benar juga kata orang bijak, jangan mau terjebak dalam kenyamanan. Sedikit saja kita terbuai, kita bisa terhanyut bahkan mungkin tenggelam. Bersyukurlah dengan segala cobaan, yah meskipun tidak enak, setidaknya kita masih bisa terhindar dari zona nyaman...

Hmm..kok pembicaraannya jadi melantur ya? Kembali ke topik, walaupun terdapat penambahan dan pengurangan dalam blog ini, konsep awalnya tetap tak mau ditinggalkan, sebuah kesederhanaan. Yah, sebuah kesederhanaan yang saat ini mungkin sudah jarang ada yang mengerti maknanya, termasuk saya. Sebuah kata yang didasari dengan kata sederhana. Adakah yang mau membantu memberikan arti apa makna sederhana itu?

Bukan, sederhana yang dimaksud bukan nama sebuah rumah makan khas daerah Sumatera Barat yang terkenal dengan rendangnya atau Gulai Kepala Ikan Kakapnya. Sederhana yang dimaksud adalah sederhana yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti bersahaja; tidak berlebih-lebihan; sedang (dl arti pertengahan, tidak tinggi, tidak rendah, dsb); tidak banyak seluk-beluknya (kesulitan dsb); tidak banyak pernik; lugas. Tapi kenapa maknanya sekarang semakin luntur ya? Atau mungkin semakin sulit bagi manusia untuk menerapkan kata itu dalam kehidupan sehari-hari?

Saat ini, ketika ada yang mencoba untuk menjadi sosok yang sederhana maka saat itu pula banyak cemoohan datang. "Hidup di jaman sekarang jangan terlalu naif..", begitu kata mereka. Lantas apa hubungan sederhana dengan sebuah kenaifan? Sebegitu sulitkah menjadi sosok yang sederhana hingga dicap sebagai makhluk yang naif? Merelakan dirinya menjadi santapan manusia lain yang lebih serakah?

Hufh, semakin sulit saja saya mendeskripsikan apa itu sederhana apalagi menerapkannya. Kadang kata memang tidak bisa memuaskan hausnya diri kita akan sebuah makna. Meskipun sepertinya sulit dalam dunia nyata untuk menerapkan apa itu sederhana, setidaknya disini saya ingin mencoba menjadi sederhana. Bersahaja. Atau kalau kau ingin sebut naif, silahkan...


Selengkapnya...

Blog ini sedang dalam perbaikan...

Kawan-kawan blogger yang terhormat, untuk beberapa hari ke dapan blog ini akan mengalami renovasi. Saya, sebagai pemilik blog meminta maaf sedalam-dalamnya jika dalam kurun waktu tersebut belum ada artikel posting terbaru.

Oh, iya. Kerusakan blog ini terjadi akibat tindakan "iseng" saya mengutak-atik template. Padahal sudah saya download full template sebelumnya. Tapi ketika diunggah lagi beberapa data banyak yang hilang, termasuk widget-widget yang sebelumnya telah terpasang. Salah satu widget yang hilang adalah link menuju ke blog milik kawan-kawan sekalian.


Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini mohon bantuan dan partisipasinya dalam memperbaiki blog ini. Saran dan kritik dari kawan-kawan sangat diharapkan agar dapat membangun sebuah blog yang bisa bermanfaat. Untuk teman-teman yang link-nya sudah terpasang namun sekarang hilang mohon konfirmasinya lagi...

Owh..padahal masih banyak yang ingin ditulis, tapi kayaknya content yang ada harus diperbaiki terlebih dahulu ya... Mohon bantuannya ya kawan-kawan...
Selengkapnya...

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme