laskar pelanginya Andrea Hirata


Sebenernya agak telat juga sih baru baca buku ini, setelah sekian banyak orang-orang ngomongin gimana menariknya nih buku. Buku yang menceritakan tentang kisah nyata sang pengarang, yang dipanggil oleh teman-temannya dengan nama Ikal, tentang pengalaman masa kecilnya di Pulau Belitung.

Kisah yang dihadirkan adalah bagaimana masyarakat marginal di negara ini yang biasanya kurang terperhatikan, begitu semangat dan antusias dalam mencari ilmu. Mereka yang termarginalkan di tanah leluhurnya sendiri, mencoba untuk mengenyam pendidikan dengan minimnya fasilitas yang ada.

Cerita dalam setiap bab begitu inspiratif. Saya terkesan dengan seorang anak bernama Lintang, yang punya otak super jenius, harus rela mengayuh sepedanya menempuh jarak 80km P-P dari rumahnya hanya untuk bersekolah. Bahkan ia harus rela melewati rawa yang banyak buaya, menenteng sepedanya yang bocor, sampai melewati badai, hanya untuk menyanyikan lagu "Padamu Negeri". Kemudian semangatnya itu pupus, ketika ia dipaksa untuk rela meninggalkan bangku sekolah untuk menghidupi anggota keluarganya setelah ayahnya meninggal.

Kemudian, semangat seorang Guru dalam mendidik murid-muridnya tanpa pamrih. Beliau begitu rela mendidik di tengah sekolah, yang disebut seperti Gudang Kapra, selama bertahun-tahun. Guru yang bukan hanya mendidik, tapi mengayomi. Sangat jarang kita menemukan guru seperti ini sekarang.

Intinya, cerita di buku ini begitu inspiratif. Mungkin bisa mendongkrak semangat belajar kita. Kita yang selama ini disuguhi berbagai macam fasilitas modern ternyata semangat belajarnya jauh lebih kecil dibandingkan mereka yang minim fasilitas. Selengkapnya...

memaknai makna "cinta"

Setiap bulan Februari sebagian orang banyak yang melakukan euforia cinta. Disana-sini kata-kata cinta disebar, simbol-simbol cinta seperti mawar, hati dan coklat, entah siapa yang memulai, bertebaran dimana-mana. Namun siapa yang sangka euforia atas cinta seperti itu merupakan penyempitan makna cinta yang sebenarnya. Cinta menjadi tak lebih dari sebuah retorika kata untuk mengugkapkan perasaan kepada lawan jenis (atau mungkin sesama jenis?!). Inti dari cinta disini hanyalah sebagai pemuas nafsu, atau bisa dibilang sekedar cara kita untuk menunjukkan nafsu kita.

Disadari atau tidak, makna cinta sekarang ini telah mangalami sebuah penyempitan makna yang sangaaaaat dangkal. Mari kita coba telaah makna kata cinta dalam arti yang sebenarnya.

Pada dasarnya cinta itu sendiri merupakan sumber energi dan sumber kebaikan, oleh karena itu cinta itu sendiri bisa menimbulkan dampak yang positif. Melaui cinta, daya imajinasi dan kreativitas kita bisa tiba-tiba muncul tanpa disadari. Dengan cinta, kita bisa tiba-tiba memiliki letupan semangat dalam menjalani hidup.

Namun cinta seperti apa yang memiliki dampak positif seperti itu?

Yaitu cinta yang muncul bukan dari nafsu, tetapi dari ketulusan hati kita. Cinta yang kemudian berubah menjadi energi untuk memberi dan mengasihi sesama. Akhirnya timbul hubungan cinta dengan cara becoming, bentuk hubungannya seperti you & I, yang pada akhirnya memanusiakan manusia. Saling melindungi dan menjaga adal buah dari cita iu sendiri.

Sekarang, kita coba lihat makna cinta saat ini. Cinta sekarang cenderung berlebihan, bukan pada kebaikannya, melainkan keburukannya. Makna Cinta itu sendiri diartikan lebih kepada posesif, berdasarkan jerat nafsu yang mengikat. Cinta dianggap untuk memiliki dan kemudian timbul hubungan cinta dengan cara being bentuk hubungannya pun tak lebih dari it & I. Orang yang (mungkin) kita cintai dijadikan tak lebih dari objek, bukan subjek. Akhirnya orang bisa menghalalkan segala cara hanya sekedar untuk ”memiliki” apa yang namanya cinta.

Sekarang ini tergantung kita mau memaknai cinta itu sendiri, apakah kita ingin memaknai cinta secara sempit, atau kita buka lebar-lebar makna cinta sebenarnya. Tetapi lagi-lagi semua ada konsekuensinya. Apakah kita ingin dicintai untuk "menjadi" atau kita dicintai untuk "dimiliki". Semuanya terserah anda...

Selengkapnya...

wafatnya seorang yang kontroversi

Minggu, 27 Januari 2008 kemarin, kita dikejutkan melalui media bahwa mantan orang nomor satu di Negara ini, H.M. Soeharto dikabarkan telah meninggal dunia pada pukul 13.10 WIBB setelah sempat dirawat selama 23 hari di RSPP. Memang semenjak beliau menanggalkan jabatannya sebagai Presiden R.I. yang ke-2 selama 32 tahun kondisi kesehatannya semakin menurun. Bahkan semenjak hari pertama beliau dirawat di RSPP, media selalu mewartakan perkembangannya secara live. Namun kabar meninggalnya beliau cukup mengejutkan karena beberapa hari sebelumnya dilaporkan bahwa kesehatan beliau terus membaik.

Dibalik kabar duka itu, banyak orang yang turut bersimpati namun ada juga yang tetap apatis. Memang selama hidupnya, beliau merupakan orang yang cukup kontroversi. Bagi sebagian rakyat, yang sebagian besar petani, beliau adalah pahlawan mereka. Kita ingat pada tahun 80an Indonesia berhasil dalam hal swasembada pangan, ditambah lagi ekspor non-migas dari sector pertanian terus menngkat. Beliau juga sering berkunjung ke desa-desa dalam acara Klopencapir, yang merupakan ajang pertemuan antara rakyat dengan pemimpinnya.

Disamping itu, sektor industri dan perumahan juga ikut digalakkan. Perkembangan industri yang cukup pesat pada saat itu mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, terutama pada industri tekstil dan rokok. Selain itu, perumahan untuk rakyat juga didirikan. Pada pertengahan 80an banyak didirikan perumnas dan perumahan sederhana lain dengan harga yang terjangkau, ditambah dengan adanya perumahan dengan pembayaran secara kredit melalui BTN. Peningkatan pembangunan itu membuat arus investasi mengucur deras ke Negara ini. Beliau pun mendapat gelar Bapak Pembangunan.

Namun infrastruktur dari pembangunan itu ternyata kurang kuat. Negara ini dibangun dengan hutang, sehingga saat ini kita masih terjerat dengan hutang-hutang ditambah bunga yang masih harus di bayar. Pada saat Asia mengalami resesi, Indonesia ikut terjabak dalam krisis yang berkepanjangan. Selain itu, Sumber Daya Alam kita di daerah-daerah dikuras habis-habisan. Hasil dari SDA tersebut sebagian besar masuk ke kantong-kantong Negara lain atau hanya ke orang tertentu. Akibatnya, ada yang menjuluki beliau sebagai Bapak Perusak.

Kita juga tak bisa lupa dengan peristiwa-peristiwa lain yang kontroversi semenjak beliau belum manjabat sebagai preidan. Sejak peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965, diduga terjadi pembantain massa yang melibatkan beliau. Ratusan ribu atau bahkan lebih orang-orang yang dianggap simpatisan komunis nyawanya menghilang. Banyak juga diantaranya yang dipenjara tanpa diadili.

SUPERSEMAR juga merupakan peristiwa yang tak kalah kontroversial. Surat perintah yang dianggap sebagai penyerahan wewenang kekuasaan dari Presiden pertama R.I., Ir. Soekarno, kepada beliau. Saat ini ditemukan fakta, bahwa surat perintah tersebut seharusnya bukanlah pengalihan kekuasaan, melainkan perintah untuk mengamankan keadaan Negara yang pada saat itu sedang kacau balau.

Masa pemerintahan beliau juga dianggap sebagai pemerintahan terror. Orang-orang dilarang untuk mengeluarkan kritik. Demonstrasi merupakan peristiwa yang sangat langka pada zaman itu. Militer mampu membungkam orang-orang untuk tidak bebicara terlalu banyak. Terhadap media massa dilakukan sensor yang sangat ketat, sehingga kebebasan berpendapat pada maa itu merupakan hal yang sangat sulit dilakukan. Sedikit salah bicara, orang bisa menjadi tahanan politik, atau yang lebih parah lagi bisa hilang secara tiba-tiba.

Tapi, dibalik itu semua, beliau adalah sosok yang tak lekang dimakan zaman. Beliau dicinta sekaligus dibenci. Beliau dipuja sekaligus dicaci. Setidaknya mari kita tunjukkan kepala kita dan berdoa, semoga segala dosa yang dilakukan beliau pada masa kepemimpinannya diampuni serta kerabat dan sahabat beliau dimasa hidupnya yang ikut memberikan sumbangsih atas bobroknya negara ini ikut tersadar. Meskipun beliau merupakan seorang yang cukup kontroversi, beliau adalah mantan pemimpin Negara ini.

Selengkapnya...

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme