Sebuah bahasa hati

Ini bukan tentang persoalan cinta, melainkan hati. Aku harap ia mengerti. Kadang memang kurasakan tak sanggup berdiri apalagi untuk berkata. Memang kuakui selama ini aku membenci sebuah kata ”Cinta”. Aku selalu tak pernah puas dengan kata itu. Ingin rasanya ku lakukan sebuah ekspsdisi untuk menemukan sebuah kata yang maknanya lebih besar dari kata itu.

Mungkin ia tak pernah mengerti mengapa aku diam seribu bahasa. Itu karena aku tak mengenal cinta dari kata, tetapi dari hati. Aku harap ia juga mengerti. Ah, ternyata tak ada yang mengerti bahasa hati. Sekarang semua telah terangkai dalam kosakata yang dengan mudahnya bisa dicari dalam kamus lengkap, wikipedia, google, atau pun world book.

Tapi aku merasa ia telah hadir dalam hatiku meski tak mengerti bahasanya, pun dengan isyarat. Aku hanya berharap ia meninggalkan hati didalamnya dan ia lupa mengambilnya sehingga ada mereka bisa berbicara dengan bahasa yang sama-sama mereka mengerti. Bukan bahasa yang kita mengerti yang biasa terucap lewat kata.

Dan kini kuharapkan sedikit senyumnya terjatuh di dalam hatiku dan ia lupa memungutnya. Sehingga ketika hati sama-sama bicara senyum itu tergantung disisinya berbingkai pigura paling indah yang pernah ada.
Ah, aku harap ia mengerti...

1 Response to "Sebuah bahasa hati"

luvelyia mengatakan...

puitis banget sih muuuuuuuuu ....
siapa tuh tokoh 'ia' nya ??

Posting Komentar

mohon komentar, kritik, dan sarannya...

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme