Dan akhirnya pagi pun tiba... Kami berencana berburu sunrise di Bontang Koala, lokasi yang pertama kali kami kunjungi, sejak jam 5 pagi. Namun apa daya, lelah di hari sebelumnya belum lunas terbayarkan sehingga jam 6 pagi kami baru keluar dan berlarian menuju darmaga kayu di tepi laut. Meski langit cukup berawan dan kami sudah cukup kesiangan, beberapa momen berhasil didapat.

Matahari belum beranjak dari tempatnya, kami memutuskan untuk segera meluncur ke persinggahan berikutnya: Pulau Beras Basah...
Terdapat beberapa alternatif untuk menuju ke pulau yang jaraknya kurang lebih 7 km dari Kota Bontang tersebut. Yang pertama adalah tempat keberangkatan, kita bisa memulai dari Jalur Bontang Koala dengan menyewa speedboat atau perahu ketinthing mlik warga sekitar, melalui Pelabuhan PT. Badak (ini hanya untuk karyawan dan keluarga PT. Badak), dan melalui Pelabuhan Tanjung Laut. Akhirnya kami putuskan pilihan ketiga...


Segeralah kami menyewa kapal klothok milik nelayan setempat (+ “nakhodanya” ^_^). Dengan proses negosiasi akhirnya mampu mendapatkan harga sekitar Rp300.000-an untuk menumpang kapal berkapasitas 10-12 orang penumpang (harga P-P, pak “Nakhoda”-nya rela menunggu kita disana loh..).Jarak dari Pelabuhan ke Pulau Beras Basah ditempuh kurang lebih dalam waktu 40 menit. Sepanjang perjalanan kita bisa melihat kawasan industri PT. LNG Badak lengkap dengan kilang-kilangnya ditambah beberapa mercusuar lepas pantai.


Mendekati pulau, kita disajikan pemandangan bawah laut dari permukaan. Jernihnya air laut membuat kita leluasa melihat ikan-ikan kecil khas daerah tropis berenang diantara terumbu karang. Riak ombak yang tak begitu besar mengajak kaki ini untuk sekadar merasakan sejuknya air laut di siang bolong.


Pulau kecil yang berada di wilayah Selat Sulawesi ternyata tak ramai penghuni, konon hanya satu keluarga nelayan yang ada di pulau itu. Bangunan di tengah pulau pun hanya ada sebuah rumah panggung panjang (milik keluarga nelayan ya..) yang kamar mandinya disewakan sebagai kamar ganti/kamar mandi umum dan sebuah menara setinggi 15 m yang dindingnya sudah mulai banyak menghilang. Oleh karena itu alangkah bijaknya jika kita ke pulau yang katanya sekarang luasnya hanya 1 Ha membawa bahan makanan atau makanan jadi yang mampu mengganjal perut dan jangan membang sampah makanan itu di sembarang tempat.


Konon katanya pada masa lalu pernah terdapat kapal besar pembawa beras dari Sulawesi terhempas diterjang ombak besar. Awak kapal yang takut tenggelam akhirnya menurunkan beras tersebut di sebuah pulau. Akhirnya beras itu terkena air laut dan menjadi basah, sejak saat itu nama Pulau Beras Basah digunakan sebagai nama dari pulau itu...



Matahari belum beranjak dari tempatnya, kami memutuskan untuk segera meluncur ke persinggahan berikutnya: Pulau Beras Basah...
Terdapat beberapa alternatif untuk menuju ke pulau yang jaraknya kurang lebih 7 km dari Kota Bontang tersebut. Yang pertama adalah tempat keberangkatan, kita bisa memulai dari Jalur Bontang Koala dengan menyewa speedboat atau perahu ketinthing mlik warga sekitar, melalui Pelabuhan PT. Badak (ini hanya untuk karyawan dan keluarga PT. Badak), dan melalui Pelabuhan Tanjung Laut. Akhirnya kami putuskan pilihan ketiga...


Segeralah kami menyewa kapal klothok milik nelayan setempat (+ “nakhodanya” ^_^). Dengan proses negosiasi akhirnya mampu mendapatkan harga sekitar Rp300.000-an untuk menumpang kapal berkapasitas 10-12 orang penumpang (harga P-P, pak “Nakhoda”-nya rela menunggu kita disana loh..).Jarak dari Pelabuhan ke Pulau Beras Basah ditempuh kurang lebih dalam waktu 40 menit. Sepanjang perjalanan kita bisa melihat kawasan industri PT. LNG Badak lengkap dengan kilang-kilangnya ditambah beberapa mercusuar lepas pantai.


Mendekati pulau, kita disajikan pemandangan bawah laut dari permukaan. Jernihnya air laut membuat kita leluasa melihat ikan-ikan kecil khas daerah tropis berenang diantara terumbu karang. Riak ombak yang tak begitu besar mengajak kaki ini untuk sekadar merasakan sejuknya air laut di siang bolong.


Pulau kecil yang berada di wilayah Selat Sulawesi ternyata tak ramai penghuni, konon hanya satu keluarga nelayan yang ada di pulau itu. Bangunan di tengah pulau pun hanya ada sebuah rumah panggung panjang (milik keluarga nelayan ya..) yang kamar mandinya disewakan sebagai kamar ganti/kamar mandi umum dan sebuah menara setinggi 15 m yang dindingnya sudah mulai banyak menghilang. Oleh karena itu alangkah bijaknya jika kita ke pulau yang katanya sekarang luasnya hanya 1 Ha membawa bahan makanan atau makanan jadi yang mampu mengganjal perut dan jangan membang sampah makanan itu di sembarang tempat.


Konon katanya pada masa lalu pernah terdapat kapal besar pembawa beras dari Sulawesi terhempas diterjang ombak besar. Awak kapal yang takut tenggelam akhirnya menurunkan beras tersebut di sebuah pulau. Akhirnya beras itu terkena air laut dan menjadi basah, sejak saat itu nama Pulau Beras Basah digunakan sebagai nama dari pulau itu...


33 Response to "Wisata Kota Bontang (part 2) – Pulau Beras Basah"
benar2 ingin kesana.... hikz...
ayo mba...kapan-kapan berkunjung kesini..
hehehe
mantabh mu.....
Saya suka banget foto landscape vertikal yang kelima.... :) :)
>mas indarto: syip mas...ikut yuk..
>asop: oke, makasih ya mang...hehehe..
foto amatir nih hehe
Sebuah potens iwisata bahari yang belum terkelola dengan maksimal.
Makin mantap aja nih fotografinya mas Muam...:)
>alamendah: betul mas, namun jika dikelola pun kelestarian dan keasrian alam tetap harus dijaga..
>tukangpoto: wah, saya masih amatir kang, yang mantap itu objeknya loh... :)
Yang namanya pantai dan laut, dimana2 memang indah dilihat...
>zee: iya mba..karena itulah kita harus bersyukur dan menjaganya..
mas Muam bagus sekali fotografinya - laut biru dan pasir bersih - indah... :D
terima kasih mas indra...patutlah jika kita merasa kecil dihadapan-Nya dan patut untuk bersyukur..
terima kasih kunjungannya..
nanti kalau saya kesana, temenin jalan jalan yah :)
Kapan ya saya jalan-jalan sampai ke Bontang?
Kelemahan saya, kalo jalan sendiri, jadi ongkos mahal, karena biaya nggak bisa dibagi sama teman :-(
fotonya keren, jadi pingin juga menikmati keindahan alamnya
kerennn bangettttt
>mba rindu: hmm..boleh-boleh...asyikk...temen jalan-jalannya nambah lagi dong..
>isnuansa: iya, rame-rame biar bisa berbagi...
>orange float: hehehe..yang keren itu alamnya ya..^_^
>Delia: iya..ayuk kalo mau kesana..
View yang diambil begitu mempesona. Semakin membuktikan bahwa Bontang tidak hanya identik dengan penghasil pupuk terbesar, tetapi juga patut menjadi kawasan wisata yang wajib untuk dikunjungi
Hihihi... jadi ingat dulu waktu aku membimbing mahasiswa Akper KKN, kami (pembimbing) + mahasiswa diajak ke pulau itu.
Subhanallah... sangat indah lautnya. Akupun bisa berenang dengan yg lain. Tapi kasihan, salah satu mahasiswa terinjak duri bulu babi.
Rupanya kini mercusuarnya tambah rusak ya?
>mas ifan: iya mas..ternyata Kaltim masih menyimpan banyak objek wisata yg belum tergali..
>kakaakin: hihi,iya yah kak, ternyata kakaaikn dah kesana..
waktu berenang di pantainya saya juga sempat takut dengan bulu babi dan ubur2, makannya saya gak berani berlama-lama....kawan saya juga kena batu karang kecil...
Aku pernah tinggal di Bontang selama lebih kurang 4 bulan.. bener2 enak kotanya, apalgi Bontang Koala.. Ga pernah bosen disana, dan kalo malem makan di warung makan lesehan pinggir jalan kalo ga salah menunya soto gentong. Uenak dan Murah, BTW foto Bontang kolanya di ada di mana?
keren banget tempatnya....
kapan ya ane bisa kesono....
bagus banget foto fotonya...
tampak eksotik dan beautifull
Bagus sekalii, jadi pingin liburan kesana. .
Sayangnya jauh skali dari tempat saya :)
Foto2 yang terpampang pada tulisan diatas begitu artistik. Mampu mewakili keindahan kota Bontang yang sesungguhnya.
Jadi inget dulu waktu suka maen ke pulau beras basah. tapi sayang pulau ini kurang terawat dari pemerintah juga kurang perhatian. Dulu waktu SMP masih agak luas. Ketika sudah masuk Kuliah koq jadi semakin sempit ya????
> Daiichi: hehehe.. saya cuma satu malam saja disana, jadi belum sempat menikmati hal-hal lainnya..
terima kasih sudah berbagi..
>Font Lover : kapan saja bisa, sediakan waktu saja dan mungkin sedikit biaya juga ya..
:)
> elmoudy: hmm..yang bagus memang tempatnya, jadi fotonya ikut bagus..hehe
> An: suatu saat pasti bisa kok...hehehe
>Ifab Jayadi: sepertinya tempatnya yg membuat fotonya jadi artistik..hehe
> Budi Mulyono: oh, iya ya mas?...Pemerintah harus ikut andil dalam melestarikan alam, jangan hanya mengeruk tambangnya saja ya..
:)
entar kl ada waktu dan uang coba saya kesana... kayaknya bagus pemandanganya ...
amiiinn...menabung mas, nanti kita bisa kesana sama-sama..hehehe
Muam ...
Fotonya SUPER !!!
I like it ...
keren ...
salam saya
Foto-foto yang indah....membuat ingin kesana
Posting Komentar
mohon komentar, kritik, dan sarannya...