Paradoks Kekuasaan...



Kenapa orang yang memiliki kekuasaan dan harta yang berlimpah selalu yakin bahwa mereka harus mendapatkan apa yang mereka mau?

Aku mengerti, keinginan dan harapan itu adalah hak bagi setiap orang. Tetapi, apakah hak itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan di tangannya, atau gelimpangan harta yang berlebih pada diri mereka. Dan dengan apa yang mereka punya itu, dengan seenaknya mereka membabat habis hak orang lain. Itulah yang ku tak habis pikir…


Lalu, mereka berpendapat, mereka memperoleh semua itu (kekuasaan dan kekayaan) dengan segala perjuangan yang telah mereka lakukan. Entah itu dengan cara yang wajar ataupun tidak. Tapi bagiku, itu akan tetap busuk jika kekuasaan yang mereka peroleh dijadikan alat sebagai pemuas segala keinginannya.


Lalu, dimana hak-hak kami, sebagai WARGA NEGARA BIASA untuk bisa merasakan sekadar secuil harapan dan keinginan yang niscaya. Bukan sekadar harapan kosong dan sampah. Bukan hanya harapan-harapan yang dijanjikan oleh “Penguasa”. Bukan hanya harapan-harapan sisa dari onggokan-onggokan harapan-harapan “mereka”.


Kami juga berhak hidup, kami berhak menentukan masa depan kami. Jangan kau anggap harta dan kekuasaanmu dapat membeli “HARGA DIRI” kami.



Kami sadar, jika kami “BUKAN SIAPA-SIAPA”. Tetapi kami tak mau menjadi tumbal keinginan pemuas nafsumu. Kami sudah lelah harus terus “MENGALAH” dengan keadaan demi mementingkan “EGO”mu. Kau tahu, kami muak dengan semua itu.


Kau tahu, jika kau anggap “KEKUASAAN”mu bisa melakukan segalanya dan bisa kau gunakan seenak hati demi mementingkan segala keinginanmu maka KAU SALAH BESAR…. Kekuasaanmu tak bisa membeli jiwa-jiwa kami, masa depan kami, harapan dan mimpi kami…


Untuk itu, aku harap jangan pernah kau angkuh dengan “KEKUASAAN”mu. Karena disini kami akan terus melawan entah dengan cara apa. Jika kau punya kehendak yang tak dapat kau tanggalkan, dan kau mengandalkan “KEKUASAAN”mu. Maka kami disini juga punya kehendak, dan yang kami andalkan adalah tangan kami, pemikiran kami, keberanian kami, dan jangan pernah kau lupa “PERSATUAN” kami…

Kami tak akan pernah menyerah dengan keadaan...

Tulisan ini dibuat untuk mendukung seseorang yang penulis kenal ketika dirinya dikorbankan untuk sebuah korporasi demi ego “kekuasaan”.
Mohon dukungannya kawan-kawan…

Desain gambar oleh muam diambil dari galeri pribadi

40 Response to "Paradoks Kekuasaan..."

muam_disini mengatakan...

Mohon dukungan dari kawan-kawan agar para pemilik “kekuasaan” tak menggunakan segala kewenangannya untuk memuaskan nafsu-nafsu mereka…

brilian sekartaji mengatakan...

kekuasaan yg lalim semacam itu akan ditumbangkan oleh bersatunya suara rakyat yg tertindas. maka jangan sampai termakan oleh politik pecah belahnya. kuncinya adalah BERSATU melawan TIRANI

perigitua mengatakan...

haddiiirrrrrrrr....
kekuasaan adalah sebuah amanah, seharusnya dimanfaatkan utk kemaslahatan umat gan....!!!
Mungkin di postingan berikutnya, bisa lebih diperjelas siapa dan kenapanya bro..???

cu...

penyair hati mengatakan...

iyaaa... masss...
siapa seh penulis itu... n kasusnya gmn..???

hihhhh.. bikin gemes ae.. cayoo cayo.. dukung...!!!

morishige mengatakan...

kalo seseorang sudah punya duit, bakalan mudah baginya utuk berkuasa. tau sendiri lah kalo orang2 sekarang banyak yang "takluk" sama duit.

nah, di sinilah perlunya peran pemerintah, untuk membuat setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk "mengubah nasib" mereka. caranya ya dengan memeratakan pendidikan di berbagai daerah supaya setiap pemuda di negara ini punya kesempatan yang sama untuk maju.

Mamah Aline mengatakan...

memang ironis, bila warga iNdonesia di negerinya sendiri tidak mendpat perlakuakn dan hak yang sama secara adil

Anonim mengatakan...

alfaro lamablawa mendukung!!!!
tapi kalo pakai aksi diluar norma saya tidak ikut Mas, sekarang kan banyak yang kayak gitu.

Anonim mengatakan...

Ikut dukung *angkat tangan*.
Keadilan harus ditegakkan!

kharis sulistiyono mengatakan...

mari lawan ketidak adilan. Semoga di tahun 2010 ini negeri ini menjadi lebih baik. salam :D

fadhilatul muharram mengatakan...

maap baru bisa mampir mas... dan kayaknya aku akan lama gak mampir... hikz...

hmm... paradokz kekuasaan yah?? sy pikir jika yg memegang kekuasaan itu bisa mengendalikan kekuasaannya dgn baik, tdk akan ada pemberontakan2 kecil dari bawah. intinya sy benci penguasa yg dzholim. lebih baik makar klo gitu. hehe

btw, komen dila nyambung gak ya?? hihi

muam_disini mengatakan...

>mba brilian: sepakat mba, persatuan memang sangat dibutuhkan....bukan untuk menggulingkan, tetapi untuk mempertahankan hak...

>perigitua: wah, sepertinya masih sulit untuk to the point menuliskan siapa dan kasus apa yang terjadi dalam postingan disini, masih ada UU pencemaran nama baik yang harus diwaspadai...
yah mungkin nanti saya carikan cara agar nantinya tak ada "pencemaran nama" yang baik...

>penyair hati: mungkin nanti ada saatnya, yah untuk saat ini baru gambaran overall saja, saya hanya minta dukungan kawan-kawan narablog jika suatu saat terjadi apa-apa...

muam_disini mengatakan...

>morishige: sepakat kwan, disitulah inti dari permasalahannya, ketika orang-orang yang "BERDUIT" merasa akan selalu mampu MEMBELI apa yang mereka mau....
ini bukan zaman perbudakan lagi kawan....

>mamah aline: yap, persamaan hak...
jika sudah menjalankan kewajiban yang sama, mengapa hak2 dasar harus dibeda-bedakan?...

>alfaromablawa: tenang kawan, ini bukan sebuah ajakan untuk melakukan tindakan subversif hanya teriakan seorang warga negara....

muam_disini mengatakan...

>cqbgdhvzn: terima kasih untuk dukungannya kawan...

>kharis sulistiyono: amiinn..semoga saja bukan sekadar utopia belaka...
salam...

>mba dhilla: sama-sama minta maaf mba...
gpp, terima kasih sudah mendukung....sekarang sedanag mengharap dukungan dari kawan-kawan aja kok....setidaknya menguatkan keyakinan orang tersebut agar dirinya percaya bahwa ia tak sendiri...banyak juga orang yang menentang ketidakadilan sebuah kekuasaan...

Kakaakin mengatakan...

Innalillah...
Jangan lupa berdoa'a untuk keselamatan diri, serta do'akan juga "para penguasa" itu mudah2an Allah Ta'ala membukakan hatinya :)

si kurus mengatakan...

Kuasa itu bisa mati. liat dengan seksama dlu siapa yg bener2 berkuasa. bagiku, kitalah yg bener berkuasa terhadap diri kita sendiri. minimal kuasai diri sendiri dulu

tukangpoto mengatakan...

Sebuah kisah klasik yang nggak berkesudahan, dimanapun keadaannya sama saja, mungkin sekarang ini kita harus lebih banyak bercermin kali ya, daripada menghujat dan menyalahkan orang lain. Terima kasih atas refleksinya mas Muam.

rizky mengatakan...

terus semangad... sayah akan dukung untuk kemanusiaan :D

riyanti mengatakan...

setujuuuuuuuu dg kang muammm, te2p smngat ea kang,,


salam sayank

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum,
Saya dukung banget Mas Muam, semoga para pemilik “kekuasaan” benar-benar bisa amanah dan tidak menggunakan segala kewenangannya untuk sesuatu yang tidak benar (Dewi Yana)

Anonim mengatakan...

Maju terus.....!!! saya dukung....!!

kidungjingga mengatakan...

mudah2an semua bisa menyadari (juga diri saya) apapun itu, semua hanya dititipkan, termasuk kekuasaan, kedudukan, materi....

muam_disini mengatakan...

>kakaakin: iya kak...mohon doanya aja ya...
terima kasih....

>sikurus: hmmm...yap,sepakat pak..belajar dulu untuk menguasai diri sendiri, termasuk "mereka" untuk bisa membatasi nafsunya...

muam_disini mengatakan...

>tukangpoto: terima kasih juga atas kunjungan dan dukungannya mas...entah ini refleksi atau bukan, hanya teriakan hati saja...

>rizky: terima kasih atas kunjungan dan dukungannya kawan..

>riyanti: salam sayang juga...makasih yah dukungannya mba..

muam_disini mengatakan...

>jalandakwahbersama: terima kasih mba atas dukungannya..semoga para pemilik "kekuasaan" mendengar apa yang kita harapkan...bukan hanya itu, semoga hatinya bisa ikut tergerak...

>ridhobustami: hehehe..makasih dukungannya kawan...

>kidungjingga: amiiin...terima kasih ya

Anonim mengatakan...

pastinya aku ikut mendukung...semangat!!!!

ceuceusovi mengatakan...

saat menjadi penguasa seharusnya pada saat yang bersamaan ia sadar bahwa pertanggungjawaban ia sebagai manusia di hadapan manusia dan Tuhannya bertambah berat...

muam semangat sekali.. pertahankan semangat itu untuk terus berkarya demi negeri ini..

buat kawan muam yang dijadikan 'korban' itu.. semoga cepat mendapat solusi yang paling baik..

Anonim mengatakan...

Hm, semoga bisa terlaksana dengan baik. Saya ikut mendukung. Harus kuat dan tegar ya...

muam_disini mengatakan...

>mba tary: terima kasih mba atas dukungannya...

>ceuceusovi: hmmm...amiiinn...
terima kasih atas dukungan dan sarannya...

>ajikinai: terima kasih mas...benar harus kuat dan tegar...

bundadontworry mengatakan...

apa kabar Mas Muam?
semoga selalu sehat ya.
maaf bunda baru sempat BW, dah lama gak berkunjung kesini.
Di negeri kita sepertinya masih berlaku siapa yg punya duit dialah yg mengatur semuanya, kasihan memang rakyat kecil belum bisa menikmati hak2nya dgn penuh.
semoga di tahun 2010 ada perubahan yg lebih baik,amin.
salam.

muam_disini mengatakan...

>bunda: alhamdulillah bunda, kabar baik....
sama bunda, saya juga sudah jarang BW..terima kasih bunda atas dukungannya...

bri mengatakan...

edisi special kangeennn

bri mengatakan...

kekuasaan bisa buat orang jadiii gak kangennnn

bri mengatakan...

untungnyaa bri gak berkuasaa cuma manusia biasa yang lagiii kangeennnnn

bri mengatakan...

ahahay bri udah seperti aktifiiss dijalanan yang berkoarr tanpa punya argumen

Anonim mengatakan...

sadarkah mereka bahwa kekuasaan hanyalah amanah? yang sekali waktu bisa dicabut begitu saja. yang raja bisa turun menjadi rakyat jelata. dan rakyat jelata bisa bertahta menjadi raja.


membaca tulisan ini lebih mantap sambil memutar lagu 'get up, stand up', atau 'small axe' dari robert nesta marley.

Ghea mengatakan...

yeeha.. kekuasaan! saya juga mau kekuasaan buat diri saya sendiri. masa kekuasaan saya juga dikuasain? jangan maruk doong.. huuu payah!

saya dukung kak!

yordaniac mengatakan...

ya Allah jadi kan kekuasaan ini di tanganku
bukan di hatiku

yordaniac mengatakan...

muam

link-in dong di blog nte

http://sepatu-futsal.net

muam_disini mengatakan...

>bri: selamat datang kembali bri..
saya juga jadi kangen dengan candatawa bri...
hiaaaat..kaboomz..

>shavaat: mantap at...apalagi sambil denger ERK, di udara...Tapi Aku Tak Pernah Mati.. Tak akan berhenti.....

>Ghea: hehehe..makasih yah...

>bang doni: oke bang...nanti saya ikutan jualan...
o iya, sama kaya kata ustadz saya tuh bang...

tuEx mengatakan...

Gila karena Kekuasaan ....,stay fight....stay proud...stay be your self .....,

http://nick-and-nack.blogspot.com

Posting Komentar

mohon komentar, kritik, dan sarannya...

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme