Bukit Bengkirai



“Alam tidak pernah menghianati bagi hati yang mencintainya”

Aroma daun kering yang jatuh ke tanah memenuhi rongga penciumanku. Menapaki langkah demi langkah menyusuri alam yang masih asri. Sejuk kurasakan semenjak awal memasuki salah satu kawasan di Kalimantan Timur yang masih memiliki rimbunan hutan tropisnya. Ya, saya dan kawan-kawan mengunjungi Taman Nasional Bukit Bengkirai.

Bukit Bengkirai merupakan kawasan wisata alam berupa hutan alami yang masih asli. Letaknya berada di Km 36 Jalan Raya Soekarno-Hatta Balikpapan Samarinda. Dari jalan itu masih harus masuk ke dalam lagi sampai akhirnya bertemu jalan yang belum diaspal. Lalu, kita menyusuri jalan tak beraspal sejauh 7 km.

Selama perjalanan itu, kita masih bisa menikmati p
emandangan hutan asli Kalimantan. Tetapi kadang-kadang miris juga, melihat beberapa bukit di kawasan itu sudah mulai gundul. Entah itu karena kebakaran hutan atau ulah tangan-tangan yang tak bertanggung jawab. Perjalanan kami pun sempat terhenti ketika di depan mobil kami tersaji pemandangan seekor ular melintas sambil membawa seekor tikus di mulutnya.



Ketika memasuki kawasan bukit Bengkirai, kita di sambut dengan kawasan peristirahatan yang tenang. Beberapa bangunan serupa cottage yang terbuat dari kayu
menghiasi padang rumput hijau yang cukup lapang. Sejauh mata memandang terbentang hijaunya pepohonan yang menjulang, seakan bersaing menyentuh langit. Saya semakin tak sabar untuk memasuki kawasan tersebut, apalagi di kawasan ini terkenal jembatan kanopinya yang merupakan satu-satunya di Asia…




Letak jembatan kanopi dari base camp sek
itar 500 m. Untuk mencapainya kita harus berjalan kaki melalui beberapa trek. Trek I berjarak sekitar 150 m dengan rute menanjak. Untuk menempuhnya tak begitu sulit karena jalan setapak di sini masih sangat jelas terlihat. Di beberapa tempat bahkan tersedia anak yang mempermudah kita mendaki.



Kemudian setelah trek I dilalui, kita harus menempuh Trek II sejauh kurang lebih 300 m. Trek ini memang tak semudah Trek I sebab jalan setapak di sini sudah mulai membaur dengan daun-daun yang berjatuhan. Sepanjang jalan kita disuguhkan pohon-pohon khas hutan tropis berukuran besar seperti pohon Bengkirai dan Meranti.



Setelah kita melalui trek itu, akhirnya masuklah kita ke Jembatan Kanopi. Jembatan tersebut menghubungkan pohon bengkirai satu dengan
pohon bengkirai lainnya yang berjumlah 5 setinggi 30 m dari permukaan tanah. Dari atas jembatan kita dapat melihat formasi Tajuk Tegakan Dipterocarpaceae sebagai ciri hutan hujan tropis yang cukup indah dan membentk stratum atas yang saling sambung menyambung (untuk urusan ini saya tak begitu mengerti, kita coba tanya kawan petualang kita saja mas alamendah…)



Menurut sejarahnya, jembatan kanopi ini dibuat pada tahun 1998. Tahap pertama dikerjakan pada bulan Januari 1998 dan tahap kedua selesai pada bulan Februari 1998. Jembatan ini dikerjakan oleh para kontraktor dari Amerika yang tergabung dalam Canopy Contraction Asociated sebanyak 6 orang. Bahan-bahannya selain kayu, jembatan ini juga menggunakan material baja anti karat (Galvanized) hingga diperkirakan konstruksi dan umur jembatan mampu bertahan hingga 15-20 tahun sejalan dengan umur pohon penyangga itu sendiri.



Puas menikmati indahnya hutan tropis yang masih tersisa, saya pun beranjak menuruni jembatan kanopi. Untuk kembali ke base camp, saya dan kawan-kawan memilih untuk tidak menggunakan Trek yang sama dengan yang telah kami lal
ui sebelumnya.

Kami pun mencoba jalur Trek IV yang berjar
ak sekitar 1 km menuju base camp melalui komplek Flying Fox dan Kebun Anggrek Hitam, flora khas Kalimantan Timur. Namun sepertinya trek yang kami tempuh jarang terjamah oleh pengunjung. Alhasil selama perjalanan kami tak menemukan “manusia” lain. Flying fox dan Kebun Anggrek hitam yang rencananya kami singgahi juga ternyata terlihat terbengkalai begitu saja. Hanya plang yang terbuat dari kayu terhalang semak belukar berisi tulisan quote untuk menjaga alam dan jajaran pohon-pohon besar.


Yah, tak apalah. Setidaknya kami sudah merasakan bagaimana aroma hutan tropis sebelum semuanya punah. Jadi prihatin, ketika rencana pembangunan yang digulirkan pemerintah harus mengorbankan kelestarian alam ini. Semoga anak cucu kita nanti masih bisa mera

Semoga…

16 Response to "Bukit Bengkirai"

alamendah mengatakan...

(maaf) izin mengamankan PERTAMA dulu. Boleh kan?!
Naik jembatan kanopi asyik banget emang

Kakaakin mengatakan...

Hwa.... dia udah duluan kesana...hiks
Saya belum pernah nih... Kapan ya???

Anonim mengatakan...

wah, mantap, am
terlihat masih asri semua. hijau. sejuk. megah.

semoga hutan kita masih bertahan untuk anak cucu kita ke depan, am...

kidungjingga mengatakan...

ga mau kalah, suatu saat... ya suatu saat, insya Allah, saya juga mau foto narsis disana. heheh..

muam_disini mengatakan...

>mas alamendah: silahkan mas....
memang, wah mas lebih berpengalaman nih dalam mengamati alam..
hehehehe

>kakaakin: hihihihi...makannya ka, jalan2..
hehehe, gak jauh kok...


>shavaat: iye bener je, mantap...
sekali-kali harus nyoba lagi aslinya hutan kalimantan, kan kita pernah punya keinginan untuk menjelajah hutan borneo...
wkwkwkwkwkwkwk

>kidungjingga: hehehe,,kutunggu dirimu disini....

mamah aline mengatakan...

haduh kalo kesana cape gak ya, liat jembatan ama tangga lutut ini jadi lemes, tapi asli deh pemandangannya indah banget dek..

muam_disini mengatakan...

>mamah aline: capeknya terbayar kok mah dengan pemandangan dan semilir angin sejk di puncak kanopi...

Zico Alviandri mengatakan...

Ngeliat poto jembatannya... wih... antara indah dengan serem :D Tinggi banget soalnya.

Pulya P. mengatakan...

salam kenal dan salam jumpa.....ini merupakan kunjungan perdana JR, wakh keliatannya keren buanget nih tempatnya....buat weekend ya

muam_disini mengatakan...

>zico: kalo sudah melihat pemandangannya rasa seremnya berkurang kok, kecuali kalo punya phobia ketinggian..
^_^

>job review: salam kenal juga...

and1k mengatakan...

wih kliatanya seru banget tuh

fadhilatul muharram mengatakan...

ya ampunnn... ada postingan baru tah... maap mas, baru liat... iya betul udah lama bgt gak jalan2... hihi... btw, tumben masang poto sendiri di blog :p

jadi pengen kapan2 kesana.... tapi apa daya, klo uang jajan gak ada, ya gak bisa kesana. :(

muam_disini mengatakan...

>andik: iyah..silahkan berkunjung kalau ada kesempatan...

>mba dhila: hehehe..posting diem2 mbak...abisnya jaringannya lagi lemot...jadi pas berhasil posting, gak bisa diapa-apakan lagi...

memasang poto? beberapa postingan saya juga saya pasang poto saya, namun agak tersamar, kalo sekarang, sayang jika gambar saya gak dipasang..hehehehe..

hayu lah main ke sini, ditnggu oleh2nya..

Unknown mengatakan...

wah bgs fotonya mu.. kenapa ga ksna wktu aq msh di samarinda.. hiks.. pgn jg ksna..

muam_disini mengatakan...

>mba nana: hahaha..siapa suruh datang Jakarta..

hesron mengatakan...

wooowwwwwwwww taman yang keren itu adalah asetttt yang sangat berharga.............

Posting Komentar

mohon komentar, kritik, dan sarannya...

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme