Mempertanyakan Keadilan

Gambar dipinjam dari sini

Jika kau berkata pengurangan hukuman itu atas dasar Hak Asasi Manusia, apakah berlaku juga pada kami? Warga negara biasa yang tidak memiliki kedudukan dan materi yang berlimpah seperti mereka. Apakah suatu saat jika kami melakukan kesalahan di mata hukum, kami akan mendapatkan perlakuan yang sama? Keringanan hukuman atau bahkan pembebasan dari hukuman?


Jika kau berkata setiap tersangka berhak menggunakan asas praduga tidak bersalah, apakah berlaku juga pada diri kami? Yang kami tahu, para tersangka (atau disangka) teroris langsung ditembak di tempat tanpa berhak memberikan penjelasan apapun. Yang kami tahu maling ayam, copet, dan penjahat kelas teri lainnya dibiarkan mati dibakar massa tanpa pernah menjelaskan mengapa mereka mencuri.


Jika kau berkata setiap pembebasan tahanan atas dasar kemanusiaan, tenang saja... kami sudah melupakan kasus-kasus kemanusiaan di negeri ini yang sampai saat ini belum ada kejelasan. Kami sudah melupakan siapa pembunuh Alm. Munir. Kami sudah lupa siapa saja yang menembaki dan dalang dibalik penembakan para mahasiswa di 1998. Kami sudah lupa siapa yang bertanggung jawab atas pembantaian umat muslim pada tahun 1984. Tenang saja, kami sudah lupa siapa yang harus bertanggung jawab atas genosida para pengikut (dituduh) komunis di awal orde baru. Kami tunduk dan patuh tidak ingin membuka “luka lama” bangsa.


Tenang saja, kami tak akan menuntut macam-macam mengenai keadilan atau bertanya kenapa mengapa. Kami hanya sekadar ingin tahu, apakah jika suatu saat di antara kami ada yang terseret kasus hukum atau menjadi terfitnah di mata hukum, berhakkah kami dikenakan asas praduga tidak bersalah sebelum kami babak belur oleh para petugas berseragam cokelat?

Semoga saja di negeri ini masih ada keadilan yang tidak berpihak...

43 Response to "Mempertanyakan Keadilan"

ysalma mengatakan...

Yups,, semoga penegak keadilan benar-benar mulai berbenah,, secara beliau yg menentukan bersalah tdknya seseorang "dipanggung dunia", bahakan terkadang melenceng jauh dari ketentuan Yang Maha Adil itu sendiri :(

Anonim mengatakan...

keadilan mang udah jadi barang langka yah di negeri kita sekarang ini. kasus munir juga udah di tutup.

M Mursyid PW mengatakan...

Semoga kita tidak sekedar bermimpi memiliki sistem dan penegak hukum yang amanah.

muam_disini mengatakan...

>ysalma: amiinn..semua berharap seperti itu...
terima kasih atas dukungannya...

muam_disini mengatakan...

> mba Tary: memang mba...tapi di balik kelangkaan itu, masih tersimpan harapan dan keyakinan kalau suatu saat negeri ini akan menjadi lebih baik...

muam_disini mengatakan...

> M Mursyid PW: iya...semoga saja hal itu bukan hanya merupakan utopia belakan..
terima kasih pak..

karzanik mengatakan...

Sungguh ironi..keadilan di negeri ini....
Kenapa orang yang berloripsi bermilyar-nyluar bisa bebas dan jalan2 kkeluar negeri....Anehnya, kenapa orang yang maling ayam di gebukin dan masuk penjara...

Mengingt Munir..dia adalah pejuang keadilan..sampai sekarang kematianya belum diusut tuntas...dimanakah keadilan berada....

krisindarto mengatakan...

Menurut saya :keadilan adalah sebuah cita2x politik.
Menurut saya :
Membandingkan hukum dengan keadilan maka tidak akan nyambung, karena hukum bertujuan untuk memberikan kepastian, sedangkan keadilan merupakan sesuatu yang timbul di masyarakat dan keadilan akan berbeda-beda sesuai dimana norma dan adat istiadat masyarakat berlaku di masyarakat tersebut.

tengkyu gan..

muam_disini mengatakan...

ya..ironis ya..
terima kasih mas..

muam_disini mengatakan...

>mas krisindarto: hukum memang tak berbanding dengan keadilan..
yang saya tahu, hukum dilakukan dengan pendekatan legalitas, entah itu manusiawi atau tidak...
sementara keadilan lebih ke arah manusiawi, entah itu sifatnya melawan hukum atau tidak..

nah, jika hukum itu sendiri dibuat namun tidak memihak keadilan, maka untuk menuntut keadilan dengan dasar apa?hehehe...

jadi ingat fil Robin Hood atau si Pitung ketika melakukan kejahatan yang bertentangan dengan hukum tapi dengan tujuan memberikan keadilan bagi rakyat banyak..

salam

Anonim mengatakan...

HAM dan keadilan berlaku dengan tampilan bermuka dua, itu sudah pasti meski diakui atau tidak....

hukum berlaku hanya berdasarkan pasal-pasal yang ditulis, dilegalkan dan kemudian dirubah oleh manusia

keadilan sesuatu yang berdasarkan nurani dan nurani manusia tidak akan pernah berubah, tau mana baik dan mana buruk, tetapi nafsu lebih mengalahkan nurani maka keadilan pun berdasar nafsu

muam_disini mengatakan...

jika hukum dibuat dengan tujuan untuk menegakkan keadilan, sementara keadilan tidak bisa tercapai...
Lalu apa lagi yang harus digunakan?

Kakaakin mengatakan...

Aku mendo'akan semoga kita semua takkan melakukan kesalahan/takkan terfitnah di mata hukum...
Serem banget membayangkannya... :(

putu mengatakan...

mari kita ciptakan keadilan berawal dari masing2 diri kita :)

berani karena benar,takut karena salah. . .

salam kenal. . :)

bundadontworry mengatakan...

benarkah keadilan hanya hak utk yg berduit saja?
katanya tidak, semua orang punya hak utk mendapatkan keadilan.
namun, kenyataannya , sangat berlawanan .
Keadilan hanya ada nanti di depan Sang Maha Adil ....
salam

muam_disini mengatakan...

>kakaakin: iya mba...apalagi kalo ingat kasus nenek minah, yang hanya karena tertangkap tangan mengambil 3 buah kakao, dituntut hukuman sama seperti para koruptor..

muam_disini mengatakan...

>putu: benar, mulai dari hal-hal yang kecil dahulu ya...

muam_disini mengatakan...

>bunda: memang..keadilan yang hakiki hanyalah milik Sang Pencipta yang Maha Adil...
yah, biarlah jika di dunia ini keadilan tak dapat ditegakkan, tapi nanti akan ada hari dimana kita semua akan mendapatkan ganjaran setimpal dari apa yang telah kita lakukan...

dina mengatakan...

Kalo keadilan blm tegak sepenuhnya di muka bumi ini, Tunggulah keadilan Allah yang akan berbicara

Anonim mengatakan...

iya keadilan yang hakiki di akhirat nanti..

muam_disini mengatakan...

ya mudah-mudahan saja...jika memang tidak di bumi, semoga saja untuk orang-orang yang didzolimi di dunia akan mendapatkan syafaat di akherat kelak...

Anonim mengatakan...

begitulah hukum di negara ini
ga begitu jelas

yang korup dihukum ringan
yang nyolong ayam dihukum berat

ckck

masyhury mengatakan...

Harusnya kita bisa belajar dari kesalahan...
masih ada waktu tuk memperbaikinya..

julie mengatakan...

setuju sama masyhury

monda mengatakan...

setuju sama masyhury, kesalahan di masa lalu mulai diperbaiki deh, jangan terulang lagi

muam_disini mengatakan...

> helga: seperti sudah dijelaskan oleh kawan-kawan yang lainnya: Keadilan ternyata berbeda dengan hukum so hukum yang ditegakkan belum tentu memuat unsur keadilan..

Unknown mengatakan...

Sugih Tanpa Banda, Abadi Tiada Suka & Tiada duka, Tenang Bertakhta Berpusat Kebahagiaan, Maknai Hidup Sejati. Gapailah keadilan yang hakiki.

muam_disini mengatakan...

oke..saya pun sepakat dengan mashury.hehehehe

tukangpoto mengatakan...

Saya masih lebih percaya akan keadilan Allah,mas. Kalo diatas bumi hanya pengadilan sementara saja.
Malah hukum karma bisa lebih adil.

kangmas ian mengatakan...

ya begitulah nasib rakyat .. semuanya dikendalikan..semuanya seakan tidak berpihak..oh sungguh mengenaskan :D

Arman mengatakan...

kayaknya istilah negara hukum harus diganti jadi negara hukum rimba ya... :D

Anonim mengatakan...

Semoga keadilan semakin nyata keberadaannya

johan ZeroSeven mengatakan...

mebaca postingan ini jadi keinget dengan lagu efek rumah kaca yang berjudul "di udara" yang bercerita tentang munir dan lagu yang alin berjudul "hialng" bercerita tentang para aktifis yaang hilang di jaman orde baru...

alisnaik mengatakan...

selamat pagi.

keadilan yg mutlak pastinya hanya milik Tuhan YME.

terima kasih dan mohon maaf

muam_disini mengatakan...

>tukang poto: keadilan yang hakiki adalah milik Sang Maha Adil...

muam_disini mengatakan...

>kangmas ian: ya memang seperti itu, tapi bukan berarti sebagai rakyat harus menyerah..setidaknya sebagai rakyat harus tetap berusaha sekuat tenaga..

muam_disini mengatakan...

> bang arman: siapa yang kuat dan berkuasa diala yang akan menang..hehehehe..
mungkin beggitu ya bang

edratna mengatakan...

Jika berkaitan dengan hukum, saya akan kembali pada aturannya, bukti-bukti hukumnya...karena diluar itu kita tak bisa mengatakan apa-apa tanpa mempelajari filenya, apalagi jika pemahaman kita baru sepotong-sepotong.

muam_disini mengatakan...

>cucuharis: ya, saya turut mengamini..
:)

muam_disini mengatakan...

>Johan: "kubisa tengelam di lautan, aku bisa di racun di udara, ku bisa terbunuh di trotoar jalan...
tapi aku tak pernah mati,, tak akan berhenti"
-ERK: di udara-

muam_disini mengatakan...

>alisnaik: saya sepakat dengan itu..

>bu edratna: benar bu..namun kadang kita tak bisa berpikir jernih ketika bukti-bukti yang ada ternyata tak masuk nalar akal sehat...
terima kasih

Ifan Jayadi mengatakan...

Keadilan di negeri ini memang mahal harganya. Jika tidak memiliki jabatan dan posisi tertentu, pastinya sulit lepas dari jeratan hukum apabila melakukan kesalahan. Berharap saja semoga akan ada periode dimana penegakan hukum itu benar2 diterapkan secara adil.

Unknown mengatakan...

http://blog.vbaitullah.or.id/2003/06/06/121-penguasa-yang-adil-bagian-2/

Posting Komentar

mohon komentar, kritik, dan sarannya...

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme