Terima Kasih, Hadiah untuk Kawan


Apa kabar kawan? Senang rasanya bisa jumpa lagi,walau hanya melalui tulisan. Sudah beberapa hari ini, bahkan mungkin pekan, saya tak sempat berkunjung sekadar menyapa atau memberikan komentar pada tulisan atau postingan kawan-kawan.

Ada kejadian menarik yang saya alami beberapa hari yang lalu. Saat itu saya sedang mengikuti perkuliahan penganggaran perusahaan. Sang dosen menceritakan kepada mahasiswanya perihal kosongnya kuliah pekan lalu. Beliau telah mengirimkan pemberitahuan atas kosongnya jadwal kuliah kepada beberapa mahasiswanya, termasuk saya.
Namun ada yang sangat disayangkan, katanya. Dari sekian banyak mahasiswa yang diberitahu melalui sms, tak ada seorangpun yang membalas sms tersebut dengan sms balasan berbentuk ucapan terima kasih. Beliau menjelaskan bahwa bukan ucapan terima kasih yang diharapkan darinya, tapi bagaimana cara kita memperlakukan orang lain.

Begitu besarkah makna dari sebuah ucapan terima kasih?


Ya, mungkin kita sering menganggap ucapan terima kasih adalah hal yang sepele, sama halnya dengan ucapan tolong dan maaf. Tapi ternyata, kata-kata tersebut adalah ungakapan-ungkapan luar biasa. Ungkapan yang menunjukkan betapa berharganya orang lain. Ungkapan terima kasih menunjukkan bagaimana kawan-kawan menghargai orang lain yang telah bersedia “melayani” anda.

Coba, kita rasakan perbedaannya ketika kita melakukan sesuatu, baik secara langsung atau tidak langsung, untuk orang lain. Jika orang tersebut mengucapkan “terima kasih” setidaknya ada yang menyenangkan dan menenangkan hati dari pada orang tersebut langung “melengos” tanpa sepatah kata pun. Bukan begitu?...

Dalam kesempatan ini pula, saya juga ingin mengucapkan “Terima Kasih” yang sebesar-besarnya kepada kawan-kawan sekalian. Tak terasa, ternyata duniamuam ini sudah genap berjalan 2 tahun pada bulan Oktober kemarin. Usia yang memang bisa dibilang cukup umur bagi sebuah blog. Namun tanpa bantuan, kunjungan dan komentar dari kawan-kawan sekalian, blog ini tak aka nada apa-apanya dan tak ada manfaat yang bisa diambil.


Pada awal pembuatannya, blog ini hanya berisi catatan-catatan yang “gak jelas” dari seorang muam. Sampai akhirnya saya bertemu dengan kawan-kawan sekalian, baik yang dengan senang hati mampir ke sini maupun yang “nyasar”. Semakin lama akhirnya saya menyadari kalau blog itu adalah tempat untuk berbagi, entah itu kisah, gundah, atau berbagai pengalaman.

Sebagai ungkapan terima kasih saya dari hati yang paling dalam, saya persembahkan sebuah award untuk kawan-kawan yang pernah mampir ke sini dan bersedia meramaikan blog ini. Nama award yang saya berikan adalah Terima Kasih Award. Tak ada persyaratan ataupun pemilihan untuk mendapatkannya. Ini hanya ungkapan terima kasih saya yang paling dalam dari hati atas kesediaannya berbagi dalam duniamuam sampai saat ini.


Terima Kasih Kawan…

Selengkapnya...

Hujan dan melankolis...

Adakah korelasi antara hujan dengan melankolis? Ah, sepertinya aku selalu merasakannya. Di setiap hujan turun, suasana yang melankolis langsung tercipta. Aroma tanah yang basah tiba-tiba saja menyeruakkan memori-memori masa lalu. Membangkitkan kenangan yang hampir mati tergerus waktu. Lalu terdampar ke dalam kelebat pikiran yang menjadikan aku amnesia dengan waktu.



Seperti hari ini, mulai dari pagi sejak ku membuka mata, langit sepertinya enggan menyibakkan selimut gelapnya. Di kejauhan nampak awan mendung bergelayut menyelimuti langit-langit kota yang makin lama makin mendekat. Akhirnya kelam muncul. Aroma tanah yang sebelumnya terasa jauh, kali ini telah memenuhi rongga hidungku. Tiba-tiba saja awan-awan tersebut mencurahkan air dalam jumlah yang luar biasa banyaknya. Mengetuk setiap atap rumah dengan kasar seakan ingin masuk ke dalam.

Sementara, diriku seakan merasa tak terganggu dengan keadaan di luar sana. Aku masih tergeletak dengan nyaman di atas kerasnya kasur kamar kost. Aku justru merasa nyaman dengan suasana itu. Hujan yang turun di luar membawa aroma-aroma yang tak berbeda dengan masa lalu. Malas rasanya untuk membuka mata. Dengan suasana ini aku ingin kembali bermimpi, melanjutkan perbincanganku yang belum tuntas di masa lalu.

Ah, tapi mata ini enggan terpejam, hari sudah tak pantas disebut pagi. Namun, di sana, matahari pun enggan menampakkan diri. Sepertinya ini yang dinamakan melankolis. Seperti matahari yang enggan muncul, aku juga merasa enggan untuk menyibakkan selimut kenangan dari dalam pikiranku. Aroma hujan membawa diriku ke alam paling dalam, menyelami satu persatu kabut waktu. Aku masih disibukkan dengan sebuah pertanyaan yang tak bisa dicerna dengan logika.

Sudahlah, aku masih ingin menikmati suasana melankolis ini. Toh, tidak setiap hujan mau datang dan mampir ke tempatku.
Semoga melankolis sehabis hujan ini tak dirasakan oleh masyarakat samarinda karena biasanya setelah hujan yang cukup deras, air sungai meluap, menggenangi rumah-rumah warga. Ah, aku tak mau itu terjadi..

Selengkapnya...

Guncangan lagi di Bumi Pertiwi...

reruntuhan bangunan kibat gempa di Padang kemarin, sumber: detikcom

Bagaimana kabarmu kawan? Seminggu telah lewat sejak lebaran lalu, banyak kisah-kisah menarik yang kubaca. Tetapi kudengar tanah bumi pertiwi kembali berguncang. Di wilayah Sumatera katanya, tepatnya di bagian Sumatera Barat. Aku mengetahuinya dari televisi semalam.


Panik. Tangismu pecah, pekik histeris dimana-mana. Bukan karena kedatangan Michael Jackson tetapi saat kamu mengetahui tanah bergemuruh dan bagunan luluh lantak. Ah, jika aku berada disana dan mengalami hal yang sama aku juga tak bisa berkutik. Disini pun aku hanya diam seribu bahasa, termangu tak bisa apa-apa. Hanya mulutku berkomat-kamit semoga kawan-kawanku yang sedang berada di sana berada dalam keselamatan.


Untuk kesekian kalinya Sang Maha Kuasa menunjukkan kekuasaannya. “Kunfayakuun…” begitu katanya, segeralah segalanya bisa terjadi. Semakin terasa ciut saja kita sebagai manusia. Entah ini pemberian cobaan atau teguran dari-Nya. Sepertinya Dia telah bosan dengan keangkuhan kita sebagai manusia. Semoga kita mau belajar dari kejadian ini…



salah satu bangunan yang ikut hancur akibat gempa, sumber: detikcom

Saya turut bersimpati atas musibah yang terjadi di Padang dan sekitarnya, semoga para korban mendapatkan tempat yang lebih baik di sisi-Nya dan para keluarga yang ditinggalkan tetap tabah. Untuk kawan-kawan yang terkena musibah tetaplah bersabar, akan ada hikmah yang bisa dipetik di balik setiap kejadian.
Selengkapnya...

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme