my graf




coba2 berbagai macam trik di corelDRAW X3,,jadinya seperti ini... Selengkapnya...

akhirnya lulus...

alhamdulillah...
akhirnya, setelah manjalani masa perkuliahan, saya bisa merasakan apa yang dinamakan Wisuda. Meski gak begitu berkesan, kenapa ya?. mungkin karena cuma D3 atau kenapa gitu... tapi gak papa lah yang penting tetep bersyukur bisa lulus dari jebakan DROP OUT.
harapan setelah diwisuda apa ya???mungkin bisa diwisuda lagi. Yeah,,, harus gitu. semangat buat menimba ilmu ke jenjang yang lebih tinggi.
Kesan Wisuda kali ini???mungkin wisuda pertama dalam hidup saya. Selengkapnya...

Old magazine, fashion, music, design

Sekarang2 ini rasanya saya jadi tertarik dengan majalah-majalah lama. Gak tau kenapa ya? Kao beli majalah atau baca2 majalah seneng aja dengan berita2 yang out of date. Tapi bukan tentang berita ekonomi atau politik, kalo berita lama tentang itu manfaatnya udah sedikit. Berita yang dimaksud disini yang berkaitan dengan fashion, music, and design. Selaen emang murah (diskon sampe 80% bo…) ternyata referensinya banyak manfaatnya loh.

Untuk fashion, saya seneng aja flash back dimana masa distro2 balum menjamur kaya sekarang. Baca artikel tantang om Dandy dengan 347 clothingnya saat baru mulai merintis, Ouval Research yang baru punya 1 toko n belom jadi apparel resmi para presenter, dan anak-anak muda kreatif lainnya yang punya semangat do-it-your-self-nya untuk membuat usaha independent sendiri bener-bener manarik buat disimak. Jadi kaya ada semangat n inspirasi baru gitu, soalnya di jaman itu saya sendiri masih belom ngerti apa-apa, taunya cuma ikut-ikutan aja.

Untuk musik, liat band2 indie yang belom terkenal seperti sekarang seperti kambali mambuka lembaran2 sejarah n kanangan. Band2 kaya C’mon Lennon n Rumahsakit yang sekarang udah almarhum bisa kita liat kembali profilnya, emo yang belum menjamur, band indiepop yang baru bermunculan, Mocca, White Shoes and The Couples Company, Shaggy Dog, Goodnight Electric, The Upstairs dan band indie lain yang belum setenar sekarang, new wave yang baru muncul dan belum digilai anak2 ABG sekarang. Melihat itu semua seperti dapet cerita pengantar sejarah dari scene musik yang emang ga begitu diketahui oleh publik pada umumnya dan lumayan bia dapet referensi lain dalam bermusik (jadi gak Cuma dengerin lagu2 pop yang hampir sama yang ada di TV n radio sekarang2 ini).

Untuk design saya suka banget ngeliat dimana graffiti masih jaya-jayanya. Ketika anak-anak muda rame2 bikin mural dimana-mana, desain dengan tracing, gaya-gaya urban, sebelum model floral mendominasi.

Selengkapnya...

Film Laskar Pelangi

Akhirnya, setelah sekian lama, saya bisa mendapatkan kesempatan untuk menonton film yang sudah ditunggu2 peluncurannya, yup..Laskar Pelangi. Bisa dibilang saya menonton film tersebut agak terlambat sebab premiere-nya sudah sejak tanggal 26 September lalu (klo gak salah inget), lagian dengan berat hati akhirnya saya sukses nonton film itu sendirian (T.T), semua teman yang saya tanya rata2 sudah pada nonton duluan…

Untuk menonton film itu ternyata cukup berat. Selain tiketnya yang mengantri, masa’ jam 1 siang tiket untuk 4 kali tayang udah sold out, ludes…wah jadi bingung, udah jauh-jauh dateng nyampe Bintaro Plaza. Ternyata ada untungnya juga nonton sendiri, masih ada sisa bangku buat film yang tayang malem,,fuihh.

Back to topic, film garapan Mira Lesmana yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata dengan judul yang sama ternyata tidak jauh berbeda dengan novelnya. It makes me cry…betul itu, novel atau filmnya telah sukses membuat saya nangis terharu (selain film The Kite Runner yang juga bikin saya bercucuran air mata…).

Sukses lainnya dari film ini antara lain:

~ Mampu membuat setting Pulau Belitong era 1970an.

~ Bisa mandapatkan anak2 berbakat asli Belitong yang bener2 pas dengan karakter tokoh (apalagi tokoh Mahar yg bener2 bisa nyanyi)

~ Original Soundtrack by Nidji yang bener2 ngena’ dengan filmnya.

Walopun begitu, ending film rasanya masih gantung. Gak dijelasin tuh semua anggota Laskar Pelangi gedenya pada jadi apaan. Tapi gak masalah sih, yang pasti saya puas dengan film ini. Four thumbs up for this film (minjem jempol kaki juga), film ini jadi film yang layak tonton apalagi buat anak-anak. Setelah menonton, dijamin semangat belajar dan haus akan ilmu pasti akan menggebu-gebu. Saya juga jadi punya cita-cita, ke depannya di negara ini kejadian kaya si Lintang gak boleh ada lagi…

Hidup Pendidikan !…

Selengkapnya...

minal aidin wal faidzin

Selengkapnya...

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme