DUKA CITA ATAS KEMISKINAN

Saya turut berduka cita atas kejadian di Pasuruan tanggal 15 September kemarin. 21 orang sampai meninggal hanya karena ingin mendapatkan uang bernominal Rp 30.000,-.

Sekali lagi, ini membuktikan, orang miskin di negara ini semakin banyak, terlepas dari standar kemiskinan menurut siapa pun (PBB atau Pemerintah). Rasio kemiskinan yang terukur merupakan hitung-hitungan di atas kertas. Tapi kejadian tersebut merupakan bukti nyata.

Sekarang, bukan saatnya untuk saling menyalahkan. Yang lebih tepat dilakukan adalah instrospeksi terhadap diri masing-masing. Berkaca terhadap peristiwa tersebut, kita seharusnya bersyukur masih bisa memiliki kesempatan yang lebih baik dari mereka. Saat ini yang bisa dilakukan mungkin hanya berdoa semoga amal ibadah mereka yang meninggal diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggal tetap tabah. Semoga suatu saat kita bisa juga memberikan kesempatan bagi orang lain untuk bisa hidup lebih baik sehingga kemiskinan di negara ini bisa berkurang.

Selengkapnya...

PERKULIAHAN TAHAP AKHIR

Gak terasa, masa kuliah sudah terlewati selama 3 tahun. Itu artinya jenjang DIII ini harus segera berakhir (T.T)...

Pekan terakhir Agustus 2008 itu masa-masa terakhir hampir semua mata kuliah. Semua dosen rata-rata mengomentari dan memberi wejangan yang intinya hampir sama: ”NANTI, MEMASUKI DUNIA KERJA JANGAN SAMPAI TERBAWA ARUS, JANGAN SAMPAI KALIAN KORUPSI”. Intinya kurang lebih seperti itu. Yah, emang sih, sebagai kampus kedinasan dari Departemen Keuangan, kampus ini dikenal telah mencetak para punggawa penjaga keuangan negara. In fact, kabarnya para punggawa itu rata-rata malah diduga menjadi pengeruk uang negara. Kalo gitu apa dong fungsi kampus itu sendiri?

Nah, setelah reformasi birokrasi dilakukan di hampir seluruh tingkatan dalam instansi. Kampus tempat saya berkuliah itu sendiri akan diharapkan menjadi ”center of moral education”, sebagai jenjang awal dari penyaringan pegawai DepKeu. Selanjutnya dari ikatan alumni kampus itu sendiri diharapkan membentuk sebuah jaringan pengawas independen karena kenyataannya, alumni kampus ini gak hanya ada di Depkeu aja, tapi udah menyebar ke segala bidang. (begitu katanya pak Direktur...)

Alah, jadi ngalor ngidul begini...

Ternyata 3 tahun itu cepet ya,,, ga terasa, kayaknya baru kemaren ikut seleksi masuk di Senayan, sekarang udah jadi pengawasnya. Kayaknya baru kemaren nenteng-nenteng bawa map yang iinya ijazah yang dilegalisir, surat Keterangan Berperilaku Baik ,sama hasil ronsen paru-paru buat daftar ulang, sekarang udah ngukur-ngukur baju toga buat diwisuda (walopun belum bener-bener lulus...). kayaknya baru kemaren juga bingung nyari kos buat ditempatin, sekarang tetep bingung juga nyari kos, tapi bukan buat ditempatin, buat ditumpangin (karena udah diusir dari kos lama...hiks..).

Tapi, biar bagaimana pun, ini bukanlah akhir, tetapi merupakan awal. Lulus dari jenjang DIII bukan berarti harus berhenti belajar. Manusia dalam hidupnya harus selalu belajar. Mudah-mudahan bia meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi lagi (amin...). yang penting harus punya : MIMPI dan SEMANGAT!

Jadi inget kata-katanya Arai, si Simpai Keramat, kepada Ikal di buku Sang Pemimpi: ”Tanpa semangat dan mimpi, orang seperti kita akan mati...”

Selengkapnya...

KEMBALI LAGI

Apa kabar dunia?... akhirnya, setelah sekian lama tak melanjutkan aktivitas menulis, saya bisa mendapatkan kesempatan lagi untuk sekedar bisa cuap-cuap. Aktivitas perkuliahan yang padat memaksa harus menunda segala kegiatan yang gak ada kaitannya sama kegiatan akademik…

Setelah memperhatikan kembali dengan seksama (duileeee…) kaya’nya blog ini isinya udah acak-acakan banget…mulai dari posting jurnal harian, artikel opini, resensi buku, musik, desain, ampe katalog jualan ada disini. Udah kaya’ all in one aja…

Jadi bingung juga neh, padahal rencana awal dibuatnya blog ini cuma sekedar iseng buat menyalurkan hobi tanpa bakat saya, yaitu: nulis (lebih tepatnya: ngetik). Dari pada ngomong gak jelas kesana kemari, mending yang mau diomongin ditulis. Kata orang jurnalis tuh “ungkapkan dengan tulisan” (bener gak ya?...)

Btw, whatever happen, life must go on, menjelang umurnya yang hampir satu tahun (kalo gak salah, sejak posting pertamanya..) blog ini udah harus ada peningkatan. Saran, kritik, dan komentar dari anda sangat dibutuhkan karena penilaian yang objektif tuh harus berasal dari pihak eksternal (walah...). Setidaknya harapan saya blog ini dapat memberikan manfaat bagi dunia (ketinggian gak ya?) atau paling tidak untuk saya pribadi. Sukur-sukur ada yang mau mengajari saya atau ngasih tentir gimana cara membuat dan merawat blog dengan baik : )....

Selengkapnya...

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme